Loading

Sabtu, 02 April 2011

Teknologi Tinggi masa Lalu

Silakan anggap ini hanya imajinasi tingkat tinggi, bagaimanapun ini adalah pendapat berdasarkan kajian yang tertuang dalam referensi atau buku yang dirujuk. Dalam hal ini saya memadukan sedikit informasi yang dihimpun bukan hanya dari al-Qur’an tapi juga dari syair, manuskrip kuno, pandangan dari mitos-mitos terdahulu dan pengetahuan yang diambil dari alkitab dan perjanjian lama yang dirasa mendukung bangunan opini . Dan untuk sedikit ‘mengiyakan’, bangunan ini agak sedikit dicampur permainan logika saya (dengan menggunakan bukti pastinya) yang insya Allah tidak akan menimbulkan alternatif yang melenceng dari jalurnya. Mulai serius.

Abad 21 adalah abad yang modern dilengkapi teknologi dari berbagai disiplin ilmu kontemporer. Mobil dan pesawat yang dikatakan pengkhayal-pengkhayal zaman dahulu ternyata merupakan hal yang biasa zaman sekarang. Beruntunglah ada orang-orang seperti itu sehingga terciptalah apa-apa yang ada sekarang yang ternyata berdasarkan khayalan juga.

Nenek moyang kita selalu berpikir bagaimana bisa manusia menciptakan benda terbang atau mobil. Tak tanggung-tanggung lagi, mereka yang berimajinasi semacam itu divonis sebagai pengkhayal dan pembual yang omong kosong. Ingat, Rasulullah saw juga pernah mengatakan hal-hal ilmiah yang disangka orang omong kosong, beliau pun tak luput dikatakan sebagai pengkhayal dan pembual, tapi kata-kata beliau baru terbukti berabad-abad setelah beliau mengatakannya.

mari kita ikuti perkembangan sejarah ini. Telah banyak dan mendalam penelitian terhadap bebatuan menunjukkan bahwa kerak bumi ini telah terbentuk empat ribu juta tahun yang lalu. Dan dari segala yang diungkapkan tersebut menyimpulkan bahwa makhluk menyerupai manusia telah ada sejak jutaan tahun yang lalu, bukanlah ribuan (ini adalah anggaran yang masih bisa dianggap salah bila ternyata ada alternatif lainnya).

Kembali pada permasalahan, bila ada yang mengklaim bahwa abad 21 ini adalah satu-satunya abad modern termodern sepanjang sejarah manusia dari awal diciptakannya bumi ini setujukah anda? Penulis tidak akan setuju hal itu berapapun bayarannya.

Benarkah dari awal perkiraan manusia ada yaitu jutaan tahun lalu, manusia baru sekarang mencapai abad modern? Segitu jauhnya kah manusia tidak maju-maju padahal mereka dianugerahi akal untuk berpikir? Dan apakah bangsa-bangsa terdahulu yang dikarunai jasmani yang kuat, akal yang cerdas serta umur panjang yang membuat mereka sombong itu tidak pernah mengalami masa kejayaan seperti yang bisa kita lihat sekarang ini? Mustahil? Entahlah, baca saja!

Selama ini kita salah persepsi dan perspektif tentang teknologi di masa-masa sebelum kita yang kita anggap kuno, primitif dan ketinggalan zaman sedangkan Qur’an tidak mengatakan demikian. Temuan batu baterai (berusia 50.000 tahun lalu), kalkulator kuno (usia 2000 tahun lalu), lensa optik (2200 tahun lalu), jantung buatan (5000 tahun lalu), robot (2100 tahun lalu), mesin Antikythera (2100 tahun lalu), model pesawat kuno (2200 tahun lalu), ataupun reaktor nuklir berusia 2 juta tahun hanyalah sebagian kecil dari mosaik-mosaik masa lalu.

Di daratan Nazca (kota kuno) di Andes terdapat bidang datar sepanjang 37 mil selebar 1 mil dengan pasir-pasir yang mirip besi karat di atasnya. Terdapat garis-garis geometris yang tertata rapi yang kadang saling berpotongan dan tidak. Bila dilihat dari udara tampak rapi sekali. Apa itu? Bidang datar untuk apa? Bukankah itu mirip lapangan pacu untuk lepas landas pesawat dan jet?

Milik siapakah teknologi-teknologi tersebut? Manusiakah atau alien yang membuatnya? (dalam artikel ini kita asumsikan bahwa makhluk asing atau non-bumi tidak pernah ada, atau tidak pernah menyentuh bumi karena hanya ingin memperumit masalah, di luar forum ini silakan).

Bila itu semua masih dianggap hanya teknologi biasa oleh manusia abad ini, tentu sah-sah saja namun kita perlu mengetahui bahwa kita tidak akan bisa menandingi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban terdahulu. Entahlah, mungkin tidak diizinkan atau belum. Tingginya peradaban mereka ternyata melebihi jangkauan kita, melebihi keilmuan kita, melebihi teknologi kita.

Banyak (yang berarti bukan satu dan lebih dari satu) periode sebelum kita meraih zaman keemasan jauh melebihi abad kita yang naif ini, yang penulis maksudkan adalah zaman modern seperti yang kita rasakan ini teknologinya masih terlalu naïf dibandingkan teknologi mereka. Termasuk di dalamnya yang paling tersohor di mata penulis adalah masa keemasan Nabi Sulaiman as dan yang lebih tinggi lagi yaitu masa periode Nabi Nuh as. Masa keemasan dan kejayaan zaman nabi Nuh as dan nabi Sulaiman as dari segi kebudayaan, sains dan teknologi, atau juga kesehatan tidak akan dicapai oleh manusia manapun sesudahnya.

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.” (QS 6:6)

“Kami teguhkan kedudukan” yang dimaksud adalah peradaban mereka yang ditinggikan, yaitu dari kebudayaan, teknologi, ilmu pengetahuan, kesehatan hingga harapan hidup mereka. “yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu” Dan kita belum pernah diberikan keteguhan yang sedemikian rupa serta teknologi kita pun belum akan bisa menandingi keteguhan mereka itu.

Ingatlah juga doa nabi Sulaiman as:

“Ia (Sulaiman) berkata: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (QS 38:35)
Memang ada teknologi di masa Nabi Sulaiman as tapi ini tidak akan dibahas disini. Yang akan dibahas adalah teknologi zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam. Mereka (kaum-kaum itu) tingginya adalah sepuluh kali lipat dari apa yang ada.

“Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang mereka (orang- orang kafir) ini belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.” (QS 34:45)

Dan ingatlah juga bahwa tidaklah suatu kaum dibinasakan melainkan telah diutus seorang rasul kepada mereka. Kita sendiri mengetahui bahwa Allah telah mengutus 25 rasul dan ribuan nabi pada zaman dan tempatnya masing-masing. Tak aneh alangkah banyaknya peradaban yang telah Allah musnahkan.

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS 28:59)

Kita tidak bisa beranggapan bahwa hanya karena itu zaman dahulu, maka hidup yang dialami sebagian para nabi dan rasul Allah adalah zaman dengan manusia penghuni gua atau berbudaya primitif dengan kapak batu di tangan atau juga seperti yang digambarkan film 10.000 BC. Telah semaju apakah mereka?

Mari kita mulai topik nabi Nuh as. Sebelumnya, ada setidaknya tiga spekulasi tentang periode nabi Nuh as. Pertama, Nuh as hidup pada 3000 BC (SM), ini adalah versi alkitab bible yang mana pendapat terhadap spekulasi ini masih belum terdapat bukti-bukti ilmiah yang mendukung dan jelas.

Kedua, Nuh as hidup pada 20.000 atau 19.000 tahun lalu. Pendapat ini lebih kepada berdasarkan penelitian professor Santos dari Brazil tentang penemuan Atlantis di Nusantara. Atlantis hancur tiga kali oleh tiga banjir besar. Banjir pertama yang terjadi kurang lebih 12.000 tahun lalu inilah yang diduga banjir Nuh as. Prof. Santos pun mengakui bahwa pernah ada peradaban tingkat tinggi melebihi kita di masa-masa itu sementara Plato dalam bukunya juga mengatakan bahwa kakaisarannya yang beradab dan tinggi tidak akan pernah tertandingi.

Ketiga, Nuh as hidup pada 225 juta tahun lalu yaitu pada zaman Permian (Permian Era) saat semua daratan di bumi masih menyatu dan memiliki kadar tingkat kesuburan yang luarbiasa. Teori ini menurut seorang ilmuwan muslim, Ustadz Nurdin Rifai.

Penulis lebih cenderung kepada spekulasi ketiga ini mengingat tidak adanya sisa peninggalan peradaban Nuh as yang tingginya berkali-kali lipat dari yang sekarang ini pada lapisan 12.000 tahun lalu atau 5.000 tahun lalu, dan pendapat ini agak sedikit menjawab penemuan sepatu purba berusia ratusan juta tahun di Afrika yang menyerupai model sepatu sekarang dan penemuan reaktor nuklir berusia 2 juta tahun. Penemuan tersebut mungkin bisa meruntuhkan teori evolusi.

Berapa sebenarnya umur manusia? Berapa banyakkah peradaban yang dimusnahkan? Kita haruslah tidak selalu mengandalkan kajian-kajian barat yang dipengaruhi oleh The Hidden Hand atau Illuminati dan Freemason karena mereka memiliki motif besar dan kompleks tesendiri untuk mengelirukan umat manusia. Penulis sendiri mengakui bahwa ilmuwan Sekutu tidak lebih pintar ketimbang ilmuwan Rusia hanya saja sekutu lebih banyak tampil di publik.

Nabi Nuh as adalah nabi keempat setelah Adam as, Syith as, dan Idris as dan Rasul ketiga yang diutus oleh Allah swt serta merupakan keturunan kesembilan dari nabi Adam as. Bila diurut dari pertama adalah nabi Adam as, nabi Syith as, Enosh, Kenan, Mahaleel, Jered, Henokh, Methuselakh, Lamech barulah kemudian nabi Nuh as.

Ada hadits yang menyatakan bahwa jeda antara nabi Adam dan nabi Nuh adalah 10 generasi. Nabi Nuh as pun menerima wahyu kenabian pada masa “fatrah” yaitu masa kosong di antara dua rasul dimana manusia semakin meninggalkan agama dan menyembah berhala.

“Bahwasanya seorang lelaki bertanya (kepada Nabi shallallahu ‘laihi wasam), “Wahai Rasulullah Apakah Adam Seorang Nabi? Beliau menjawab : “Ya dia mukallam (orang diajak bicara langsung oeleh Allah) dia bertannya lagi: “kemudian berapa jarak antara dia (Adam) dan Nuh? Beliau menjawab: “Sepuluh qurun (generasi).” (HR Ibnu Hibban)

Apakah yang kita bayangkan bila terdengar kata modern atau teknologi serta peradaban tinggi? Pesawat, alat transportasi, bangunan-bangunan yang tinggi dan sebagainya bukan? Ya dan sebenarnya dalam Qur’an disebutkan bahwa perabotan rumah tangga mereka dan perkakasnya lebih canggih dari kita. Mereka (peradaban-peradaban yang dimusnahkan Allah itu) juga benar-benar memiliki bangunan yang menjulang tinggi, piring terbang, teknik penyaduran tembaga dsb.

“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda - roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” (QS 34:12-13)

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan bangun badannya.” (QS 19:74)

Bayangan tentang zaman modern tersebut ada pada zaman nabi Nuh as. Saat itu ilmu pengetahuan telah berkembang, sains dan teknologi telah begitu maju, banyak cabang bidang keilmuannya, fasilitas-fasilitas pun telah Allah berikan. Kaum Nuh as hidup dalam kemewahan, mereka sombong dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, alih-alih mereka disuruh meninggalkan penyembahan berhala bersyukur pun tidak (sekali lagi silakan bila ingin menganggap ini hanyalah khayalan belaka, buktikan secara objektif di luar artikel ini).

Orang-orang yang hidup di kota pun pada masa itu terbuai dengan segala kesenangan duniawi dan materi sehingga menciptakan patung-patung yang menurut mereka lebih rasional dan real untuk dijadikan sesembahan. Wajarlah bila pengikut Nuh as hanya penduduk desa kala itu yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Menurut penerangan Profesor Santos, pencapaian mereka dalam ilmu astronomi sangat cemerlang, bahkan menurutnya abad itu adalah abad astronomi, nuklirologi, dan sains yang sangat tinggi yang bahkan belum bisa kita capai, namun apakah itu semua berguna setelah turun azab Allah berupa banjir dahsyat berskala global? Dan oleh karena itu menurut KH Fahmi Basya, saat azab Allah datang mereka mencoba dan berusaha lari ke langit. Tapi tetap saja mereka binasa walaupun mereka itu dahsyat dan kuat.

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Dan adalah mereka dahsyat dari mereka dan kuat. Dan Allah tidak ada yang bisa terluput dari-Nya dari sesuatu di langit dan tidak di bumi, sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui Maha Berkuasa.” (QS 35:44)

Mari kita visualisasikan bagaimana dahsyatnya azab Allah tersebut membinasakan peradaban mereka yang berisi orang-orang keras kepala sehingga tidak ada yang disisakan melainkan sedikit.
Menurut para ilmuwan, dahulu kala pernah terjadi bencana dahsyat yang sampai menyebabkan pergeseran titik pusat bumi sebesar 68 derajat (Baitullah Ka’bah merupakan titik pusat utara bumi dulunya). Hujan benda angkasa dari langit pun berkompetisi ingin menghantam bumi. Ini akan terlihat sedikit tidak aneh bila kita simak ayat berikut ini.

“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (QS 42:5)

Inilah yang memperparah “Banjir Besar Nuh” saat itu. “Hampir saja” menggambarkan “akan” atau “sedikit lagi” tetapi tidak sampai terjadi. “Langit itu pecah dari sebelah atas” menjelaskan bagaimana komet-komet atau benda langit dalam kalimat “dari sebelah atas” hampir saja memecahkan atmosfir bumi. Bisakah kita bayangkan begitu dahsyatnya kejadian tersebut yang sampai menyebabkan kutub utara bergeser ke bawah, juga hampir menyebabkan langit-langit bumi yang berlapis tujuh itu pecah? Sungai amazon pun dikatakan berubah berbalik arah alirannya.

Melihat kejadian yang segitu dahsyatnya karena kebesaran Allah, sampai-sampai malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi. Namun di akhir ayat terdapat keterangan bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Setelah kejadian dahsyat yang seperti cerita di atas ini, teknologi-teknologi mereka tidaklah mampu melawannya karena kekuatan semesta yang tunduk pada Allah jauh di luar kemampuan mereka. Dan justru teknologi mereka, tempat tinggal mereka, dan negeri mereka itu dimusnahkan oleh Allah dan hanya disisakan sedikit.

“Dan betapa banyak kami binasakan dari penduduk negeri, yang durhaka dalam kehidupannya, maka itu (lihat) tempat-tempat tinggal mereka, tidak dihuni sesudah mereka melainkan sedikit, dan adalah kami mewarisinya.” (QS 28:58)

Bingungkah melihat teknologi yang begitu tinggi dan maju kala itu? Sulitkah akal menerima kenyataan bahwa kemajuan mereka telah jauh di atas kita? Sesulit apakah? Mari kita bermain dengan logika sebentar! Logika itu penting, ia adalah fitrah manusia untuk menemukan kata “ternyata memang benar” dan menyadarinya. Allah pun dalam menyampaikan wahyu adalah melalui manusia yang fisiknya sama rasional seperti kita sehingga dapat dilogikakan.

Keimanan sendiri harus dicapai dengan penuh kesadaran dan pengertian, jadi logika itu penting. Dalam islam ada ilmu logika. Banyak penemuan menyatakan bahwa mukjizat Allah tetap menggunakan hukum alam atau Sunnatullah sehingga keseimbangan tetap terjaga. Yang tidak bisa dilogikakan hanya Dzat yang berada di luar alam semesta ini dimana hukum alam tidak berlaku lagi, walaupun menggunakan logika terbalik dari teorema ruang dan waktu, tetap akal kita kesusahan membayangkan bagaimana tidak terbatas itu, akal kita seakan terus mencari perbatasan tersebut tapi tidak dapat karena sebaik apapun mata kita memandang jauh tetap akan mencari batas (batas alam semesta raya saja dapat kita rasakan dalam otak).

Kembali ke substansi masalah. Sekarang kita berada di tahun 2010 yang berarti mobil yang kita lihat saat ini tidak bisa ditemukan 2010 tahun yang lalu (kecuali dalam kepala para pengkhayal) atau lebih tepatnya gerobak di 2010 tahun yang lalu. Hanya dalam waktu 2010 tahun manusia telah bisa mencapai kemajuan teknologi seperti yang kita lihat.

Sementara, jeda dari Adam as kepada Nuh as menurut anggaran para ilmuwan adalah 2000 tahun, anggaran ini merupakan anggaran minimum mempertimbangkan jangka periode dari awal manusia pertama sampai sebelum banjir besar (pengurangan tidak ditolerir). Sementara bila penulis mempertimbangkan antara 10 generasi dalam hadits Rasulullah dipadu teori yang menyatakan bahwa manusia dahulu berumur panjang (sekitar kurang lebih 1000 tahun), maka jarak antara Adam as dan Nuh as teramatlah panjang.
Umur Nuh as berdakwah saja 950 tahun dan menurut Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhahulloh, Nabi Nuh as berumur sekitar 1000 tahun atau sama dengan 10 abad.

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS 29:14)

Kita tidak tahu apa isyarat Allah sehingga berfirman dengan kalimat “seribu kurang lima puluh tahun”, bukan sembilan ratus lima puluh tahun. Jadi, mari kita asumsikan kalau 10 abad yang dimaksud rasulullah itu adalah periode atau masa 10 keturunan yang bila dihitung dari Adam as sampai kepada Nuh as maka berjumlah 10? Adam as, Syith as, Enosh, Kenan, Mahaleel, Jered, Henokh, Methuselakh, Lamekh dan Nuh as. Kemudian, asumsikan rata-rata umur mereka sama seperti nabi Nuh as yaitu 1000 tahun lalu dikalikan sepuluh. Kita akan mendapatkan jedanya adalah 10.000 tahun.

Kemudian dikurangi kemungkinan mereka bertemu antara bapak dan anaknya sebesar masing-masing 300 tahun misalnya, maka hasilnya adalah 7.000, setelah itu kita misalkan lagi, kita perkecil lagi kemungkinan apapun menjadi 5.000 tahun (ini sudah batas minimum menurut penulis karena tidak mungkin 10 keturunan yang satu orangnya berumur rata-rata 1000 tahun berkumpul dalam jangka waktu kurang dari 5000 tahun, terlalu dekat). Sungguh, waktu yang sangat lama bukan (bagaimanapun ini hanya asumsi penulis saja). Kita saja melihat dan merekam sejarah di atas 7000 tahun yang lalu masih samar. Umat terdahulu memang dianugerahi umur yang panjang-panjang, jasmani yang kuat, dan akal yang cerdas.

Dan apalagi mendekati kiamat ini bumi berotasi lebih cepat dibanding masa ketika hari kiamat masih jauh. Yang berarti zaman dahulu, waktu bergerak agak lambat (sehingga waktu mereka lebih banyak), rotasi bumi masih bergerak dengan pelan. Bisa saja sebulan kita adalah sehari mereka. Menurut hadits Rasulullah saw, mendekati kiamat (kita bergerak mendekati kiamat kan gan, apa menjauhi?) jaman bergerak semakin cepat, setahun terasa sebulan, sebulan serasa seminggu, seminggu serasa sehari dan begitu seterusnya (apa anda merasakan yang penulis rasakan? Ya, sekarang waktu terasa begitu cepat)

“Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi)

Bila kita bandingkan dengan manusia sekarang yang berumur pendek, maka manusia yang berumur rata-rata 1000 tahun mungkin bisa menyimpan memori tentang apa saja (termasuk teknologi) dengan tingkat akurasi lebih tinggi dan potensi putusnya rantai perkembangan dan pengembangan keilmiahan hampir tidak akan ditemui sehingga sangatlah mungkin bila teknologi di zaman Nuh as mencapai tingkat yang teramat tinggi. Begitupun juga bila terjadi peristiwa-peristiwa pembakaran perpustakaan atau pemusnahan buku-buku atau karya ilmiah secara besar-besaran tidak akan berpengaruh besar.

Bayangkan lagi sistem jaringan komputer di setiap rumah dengan akses internet entah bagaimana bentuknya atau mungkin laptop dengan baterainya atau mungkin juga modem Indosat? Telkomsel? Baru-baru ini telah ditemukan baterai purba dan artifak berupa cakera padat (mungkin CD, DVD, CD RW dsb). Sesungguhnya, kita sekarang banyak kehilangan jejak tentang masa lalu kita sendiri akibat pemusnahan informasi.

Kemajuan peradaban orang-orang terdahulu hanya memberikan dua alternatif pengetahuan kepada masyarakat saat ini. Pertama, mereka saat itu memang sudah beradab dan memiliki ilmu pengetahuan tinggi atau alternatif yang kedua, peradaban mereka dibangun oleh makhluk asing. Nah, kita percaya alien yang membangun? Ingat di awal artikel! Tidak boleh ada alien disini. Kawasan steril dan bebas alien.

Mereka saat itu telah bisa mengelilingi bumi Allah yang luas dengan kendaraan mereka. Mereka juga telah mengelilingi negeri-negeri kala itu.

“supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu." (QS 71:20)

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka dahsyat dari mereka tindakannya, hingga mereka mengelilingi di negeri-negeri, maka adakah tempat pelarian ? (QS 50:36)

Mereka pun memiliki kekuatan yang dahsyat dan kuat dari segi apapun melebihi kita, Allah beberapa kali menyebutkan bahwa kekuatan peradaban mereka itu kuat dan dahsyat. Dahsyat itu bukan saja berarti “sangat”, tapi dahsyat itu dilihat dari dampak hebat nan mengerikan yang bisa diakibatkan bila kekuatan mereka itu benar-benar tersalurkan. tetapi tetap saja itu semua tidak berguna di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka dahsyat dari mereka tindakannya, hingga mereka mengelilingi di negeri-negeri, maka adakah tempat pelarian ? (QS 50:36)

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Dan adalah mereka dahsyat dari mereka dan kuat. Dan Allah tidak ada yang bisa terluput dari-Nya dari sesuatu di langit dan tidak di bumi, sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui Maha Berkuasa.” (QS 35:44)

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi, kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang ada dari sebelum mereka ?. Adalah mereka itu dahsyat dari mereka dan kuat, dan lebih banyak bekas-bekasnya di bumi, maka Allah siksa mereka dengan dosa-dosa mereka, dan tidak ada seorangpun dapat menghindar dari siksa Allah.” (QS 40:21)

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.” (QS 30:09)

“Maka tidakkah mereka lakukan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan, bagaimana ada akibat kepada orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Adalah mereka lebih banyak dari mereka, dan dahsyat kuat, dan lebih banyak bekas-bekas mereka di bumi. Tetapi apa-apa yang mereka usahakan itu tidak berguna bagi mereka.” (QS 40:82)

Bumi pun pada saat itu lebih subur dan lebih istimewa daripada bumi saat ini. Kadar kesuburannya tinggi, dan mereka telah memakmurkan bumi lebih banyak dari kita. Mereka telah menggunakan sumber daya alam waktu itu pun lebih banyak dari kita.

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.” (QS 30:9)

Nabi Nuh sendiri diketahui adalah expert atau ahli dalam bidang keilmuan zoologi, di samping itu beliau juga merupakan ahli marinir berkemahiran tinggi dengan teknik penciptaan kapal raksasa yang hebat. Nabi Nuh pun memenuhi kriteria seorang nabi yaitu fasih dalam berbahasa, sabar, waskita, berilmu tinggi, tegas, dan bijaksana. Benarlah apa yang diberitakan bahwa Allah mengangkat nabi dan rasulNya dari kalangan yang terbaik dan terpelihara.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala bangsa (pada waktu itu).” (QS 3:33)

“Sejahtera atas Nuh pada seluruh alam. Sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya dia (Nuh) termasuk di antara hamba kami yang beriman.” (QS 37:79-81)

Beliau pun berdakwah di kalangan kaumnya selama 950 tahun menurut Qur’an. Kesabaran, kebijaksanaan, dan tutur kata yang lembut nan fasih mengiringinya tatkala berdakwah. Buku “Rahasia Bani Jawi” menuliskan bahwa dakwah nabi Nuh as bukan saja berdakwah dengan cara primitif melainkan juga di media-media swasta maupun nasional entah cetak atau elektronik. (kalau masih mengira ini khayalan mending jangan dilanjutkan, nanti tambah bingung melihat penulis khayalannya malah makin tinggi hehe)

Tetapi kaumnya tetap menutup telinga mereka terhadap ajakan Nuh as. Sehingga tibalah suatu masa dimana lenyaplah kesabaran nabi Nuh as. Betapa kaumnya yang keras kepala itu telah menghabiskan kesabarannya sehingga nabi Nuh as berdoa;

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS 71:26)

Ayat di atas mengindikasikan bahwa banjir dan bencana yang terjadi adalah berskala global, bukan hanya di Mesopotamia atau Irak. Nabi Nuh as memohon agar tidak seorang kafirpun hidup lagi di atas muka bumi. Nabi Nuh pun membuat sebuah kapal setelah menerima perintah dari Allah swt. Kapal yang sangat besar yang akan menampung ribuan spesies binatang. Kapal ini memiliki sistem yang hebat.

Kekokohan konstruksi dan dimensi kapal tersebut tidak diperdebatkan lagi. Menurut kajian Dr. Whitcomb, kira-kira ada 3.700 jenis binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6300 jenis reptilia, 2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut (silakan kunjungi kebun binatang, di artikel ini tidak ada), sisanya adalah para pengikut Nabi Nuh berjumlah 80 orang (jumlah 80 ini menurut manuskrip-manuskrip kuno). Sehingga berat total kargo secara keseluruhan mencapai kurang lebih 24,300 ton. Allah memberikan nabi Nuh as ilmu yang tinggi tersebut lewat pengetahuan yang didapatnya.

Bahtera hebat ini hanya dibangun oleh nabi Nuh as dan pengikutnya yang hanya 80 orang yang terdiri dari penduduk desa laki-laki, perempuan dan anak-anak. Dan mereka adalah orang lemah dan miskin kebanyakan. Bila orang yang level rendah bisa membangun kapal begitu besar dan kompleks dengan teknologinya. Maka dapat kita samakan atau bandingkan bahwa pengikut-pengikut Nuh as tersebut setara dengan orang-orang berilmu saat ini. Menurut sebagian kalangan, bahtera ini dibangun hanya dalam waktu beberapa minggu saja.

Bahtera tersebut mampu menempatkan ribuan jenis binatang dengan stok perbekalan makanan bagi masing-masing binatang yang berjumlah ribuan yang terklasifikasi satu sama lain di ruangan-ruangan terpisah sehingga mereka tetap eksis dan tidak memakan satu sama lainnya serta tidak saling memangsa antara predator dan mamalia atau sebagainya. Apa bisa orang primitif melakukan ini?

Tidak hanya itu ruangan yang diisi binatang tersebut juga dilengkapi sistem pembuangan sisa dan sistem pengaliran udara yang teratur dan tidak menghambat. Ini merupakan sistem pengaturan yang luarbiasa. Siapa yang merawat mereka di atas kapal? Dengan ilmu apa mereka merawatnya? Bagaimana cara membuat predator patuh? Darimana sumber makanan yang mereka dapatkan dan bagaimana mereka mengetahuinya? Siapa lagi kalau bukan manusia yang merawatnya. Tidak mungkin singa merawat ayam, tikus merawat kucing, atau saling merawat sesama mereka. Gagasan tak masuk akal darimana itu?

Radar scan ilmuwan menunjukkan pola yang teratur di dalam bahtera kayu formasi, mengungkapkan keels, keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan, pintu di kanan depan, dua tong besar di depan 14 'x 24', dan daerah pusat terbuka untuk aliran udara ke semua tiga tingkatan. Menurut penelitian Ron Wyatt dan Dr. David Falson tahun 1990, ahli geologi AS, mereka menemukan sebelas batu pipih berlubang yang rata-rata berat antara empat hingga sepuluh ton dengan pengindikasian bahwa batu-batu ini digunakan untuk memberatkan kapal agar tidak oleng terkena ombak besar.

Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu. Reguler pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di geladak bahtera. Dr. Saleh Bayraktutan dari University of Attaturk menerangkan bahwa ini adalah murni teknologi buatan manusia yang telah bertaraf tinggi saat itu, bukanlah buatan makhluk asing (karena saking hebatnya, beberapa peneliti AS pernah berpendapat bahwa kapal ini dibuat oleh makhluk asing). Struktur-struktur kompleks yang dibangun dalam waktu paling singkat dalam periode pembuatan kapal ini adalah sangat mustahil bila tanpa menggunakan peralatan atau keahlian tingkat tinggi.

Mungkin masih ada mereka yang lucu bila mendengar kemajuan teknologi zaman Nuh as. Karena benak mereka membayangkan bahwa zaman nabi Nuh dipenuhi orang-orang primitif yang hidup seperti orang gua, bercocok tanam dan mengembala hewan ternak saja. Tidak. Tidak sama sekali. Lihatlah relief dari ukiran hieroglifik Mesir Kuno yang menggambarkan mitos purba tentang penghasilan tenaga elektrik lengkap dengan gambar kabel. Begitu juga ukiran yang menggambarkan sesuatu mirip helikopter, pesawat masa kini, kapal selam, jet, dan piringan terbang.

Kerajaan Ashoka yang di manuskripnya seakan menunjukkan dewa sedang terbang menggunakan benda yang bisa membawanya terbang kemana-mana. Kisah Ramayana yang menceritakan bahwa Bima terbang menaiki Vimana yang ketika dilemparkan ke wilayah musuh menyebabkan kehancuran dan kekeringan bermil-mil sesudah ia dilemparkan (Vimana tersebut diduga adalah rudal). Ini ada, ini semua ada di dalam kumpulan manuskrip kuno, nyata. Darimana asalnya ini semua? Alien? Lagi-lagi alien.

Sejarah itu multitafsir. Sehingga orang-orang yang hidup setelah banjir besar beranggapan bahwa apa yang kakek mereka ceritakan adalah cerita para dewa yang turun ke bumi dengan peralatan terbang atau gedung-gedung pencakar langit. Ini terjadi hampir di semua mitos peradaban dan bila dikumpulkan manuskrip-manuskrip mereka akan dapat membentuk satu cerita utuh. Begitu menurut professor Santos.

Banjir dahsyat yang pernah terjadi menurut yang tertulis dalam mitos legenda-legenda dari ras-ras berbeda hampir sama penjelasannya yaitu di bumi ini pernah terjadi 6.000 kali lebih banjir dahsyat. Nabi Nuh as oleh ilmuwan dijuluki sebagai “The Second Father” setelah Adam as dikarenakan banjir pada masanya memusnahkan 70 s/d 80% spesies di muka bumi. Dan dari nabi Nuh dan pengikut-pengikutnya lahir ras-ras yang berbeda.

Betapa tidak, bencana yang begitu dahsyat bukan hanya memusnahkan 70 persen spesies namun juga membuat rantai peradaban putus sehingga manusia harus kembali menggunakan batu lagi dalam segala aktivitas. Tidak ada yang tersisa kecuali sedikit. Manusia pun memulai semua dari nol lagi. Berburu dengan kapak, membakar dengan api dan sebagainya. Oleh karena itu amat susah untuk membuka mata melihat menembus apa yang ada di zaman Nuh as secara utuh.

Sebelum menutup artikel ini, penulis ingin menyampaikan suatu informasi penting. Saat ini menurut ilmu Astronomi, kecepatan Planet Mars dalam lintasan orbitnya terhadap orbit timur berkurang hingga ke tingkat meragukan. Pada hari Rabu 30 juli 2004 lalu pergerakan Planet Mars dalam orbitnya semakin meragukan bahkan menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Bila Planet Mars benar-benar berhenti, maka ia akan segera merubah pergerakan orbitnya ke arah berlawanan (yang semula dari timur akan berbalik ke barat) dimana hal ini berarti matahari akan terbit dari sebelah barat Mars.

Dalam ilmu astronomi fenomena ini disebut “Retrogade Motion”. Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet akan mengalami hal yang sama setidaknya satu kali termasuk Bumi kita ini dan Bumi pun akan segera mengikuti hukum alam yang juga diikuti oleh Mars. Dan suatu hari nanti, ketika kita terbangun dari tidur bila kita menyadari ternyata mentari tidak ada di sebelah timur tatkala kita mencarinya maka benar dan nyatalah apa yang dikatakan Rasulullah saw. Dan peristiwa itupun menyambut tatkala manusia baru tersadar dari tidurnya sebagaimana letusan gunung menyambut kaum Luth as saat mereka baru membuka mata.

“Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bikulli shawab.

Penulis mohon maaf bila ada kesalahan atau yang kurang berkenan dalam artikel ini karena hal itu disebabkan penulis memiliki keterbatasan wawasan atau keilmuan.

Salam hangat dari penulis. Sekian dulu. Wassalam.

Daftar Pustaka:
- Qur’an El-Kareem
- Hadith
- “Atlantis, The Lost Continent Finally Found” by Professor Aryos Santos
- “Chariots of The Gods” by Erich Von Daniken
- “The Close Secret of Javanesse Clan” concluded from articles compilation of Lodgekeeper and from different meetings
- “The Mystery of The Dead Sea” by Harun Yahya
- “The Clan of Prophet Noah” by Harun Yahya
- “Suvarnabhumi (Tanah Emas)” in Ramayana Manuscript
- http://un2kmu.wordpress.com/2009/09/12/the-permian-era-of-human-race/
- http://kiosinfo.blogspot.com/2008/11/apakah-zaman-dulu-lebih-maju-dari-zaman.html
- http://prasetyokds.multiply.com/journal/item/9

Artikel yang berkaitan



3 komentar:

Artikel yang sangat menarik dan bermanfaat... Bagi yang mau berfikir tentu akan menambah keimanan kepada Allah Yang Maha Besar...

Saya seseorang dengan umur 30 tahun... Di umur 30 tahun ini saya (ngerasa lumayan pinter) sudah merasa mengetahui banyak hal (dalam hal ini technologi, karena saya memang hidup di wilayah itu). 30 tahun.... Baru 30 tahun... Bahkan kalau ada modalnya saya merasa yakin bisa bikin pesawat...

Apa yang saya ketahui dan kuasai kalau umur saya 950++? Itu baru saya (satu individu)... Tulisan ini logis dan patut dipertimbangkan...

Posting Komentar