Loading

Sabtu, 30 Maret 2013

OCTANE NUMBER (OKTAN BAHAN BAKAR)

Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. 

Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. 

Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. 

 Ada 2 metoda pengujian untuk menentukan besaran oktan suatu bahan bakar,yaitu : 

1.Research Methode (Metoda Research) Nilai oktan ditentukan dengan uji klinis di laboratorium, hasilnya dinamakan RON (Research Octane Number) 

2. Motor Methode (Metoda Motor) Nilai oktan diuji melalui aplikasi langsung ke motor bakar yaitu campuran bakar pada inlet( lubang masuk) yang bersuhu tinggi dan berkecepatan tinggi. Hasil pengukuran disebut Motor Octane Number (MON

Perbandingan Oktan bahan bakar: 












KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR 

Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang maksimal, kita harus mengetahui sifat dari jenis bahan bakar yang akan dipakai.

Berikut table karakterisktik bahan bakar :














CATATAN:
 • Heat Latent adalah energi panas yang diperlukan untuk mengubah zat cair menjadi uap atau gas.
Semakin tinggi nilai Heat latent suatu bahan bakar, maka akan tahan terhadap kompresi tinggi.
contoh : 
Methanol, bisa diaplikasikan sampai pembandingan kompresi 15 : 1, tanpa detonasi.

 • Heat Energy adalah energi panas yang dihasil dari hasil pembakaran dengan nilai AFR tertentu.
 • Weight atau Berat Jenis (BJ) adalah berat sebuah benda dalam satuan volume ( berat / volume).
contoh :
Cairan A : Volume = 1 liter = 1000cm3 = 0.001 m3 
Massa = 1 Kg
Gravitasi= 9.8m/s2
Maka Berat Jenis A adalah :
BJ = Berat/Volume
= (1 x 9.8)/0.001
= 9800 N/m3.

 • Semakin tinggi nilai oktan maka bahan bakar tersebut makin sulit terbakar dengan sendirinya, Sehingga makin tinggi oktan, kuat terhadap kompresi tinggi. oleh sebab itu ignition timing akan lebih maju/awal. Saat bahan bakar terkompresi dalam piston tekanan akan naik sehingga untuk bahan bakar yang mudah terbakar akan menyala sebelum mencapai titik mati atas, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan blok mesin kadang bergetar/bersuara kencang (knocking/detonasi) dengan mengatur waktu pengapian sesuai sifat mampu nyala bahan bakar maka akan didapat pengapian yang optimum (mengurangi knocking). pengaturan pengapian yang tidak pas akan mengakibatkan bahan bakar terbakar tidak pada saat piston di titik mati atas.
contoh :
Bila timing pengapian pada saat menngunakan bahan bakar premium dengan oktan 86 adalah 30, maka bila menggunakan oktan 92, timing pengapian harus lebih awal yaitu 32.

PERBANDINGAN KOMPRESI STATIS (STATIC COMPRESTION RATIO/SCR)

STATIC COMPRESION RATIO (SCR)
1. Perbandingan volume ruang bakar dengan volume total (ruang bakar + volume cylinder).
2. Besaran CR sangat menentukan jenis bahan bakar yang akan dipakai.

rumus : 




“Kompresi berbanding lurus dengan angka oktan. Kompresi wajib diimbangi oktan tinggi,” Kesesuaian angka oktan dengan kompresi akan memperkecil kemungkinan terjadi gejala knocking. “Kalau tetap memaksakan motor dengan kompresi tinggi menggunakan oktan rendah, piston akan jebol. Biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar. Artinya, mengubah penggunaan Premium tergantung kompresi motor. Dalam kondisi standard, lihat saja spesifikasi teknis kendaraan yang dibuat pabrikan. Motor 4-tak lokal umumnya punya kompresi kisaran antara 9:1 sampai 9,3:1. Bahkan, motor 4-tak seperti Suzuki Satria F150 berkompresi 10,2 : 1.

“Kalau ingin tidak mengalami detonasi, turunkan kompresi. Ganjal head silinder dengan paking yang lebih tebal,”  Konsekuensinya, tenaga motor akan melorot.

Detonasi adalah proses terbakarnya bahan bakar yang terlalu dini yang disebabkan tekanan kompresi yang terlalu tinggi. Artinya campuran bahan bakar yang oktannya terlalu rendah maka pada saat diberikan tekanan kompresi yang tinggi diruang bakar, maka campuran bahan bakar tersebut menimbulkan panas dan tebakar dengan sendirinya tanpa adanya ignition.

Indikasi : 
1. Bunyi ketukan/ngelitik pada ruang bakar.
2. Mesin bergetar.
3. Tenaga Menurun.
Akibat:
1. Mesin terlalu panas.
2. Piston akan pecah atau meleleh.

jadi intinya, lihat dulu spesifikasi mesin mobil atau motor yang kamu gunakan. Lihat perbandingan kompresi mesinnya, kalau udah tau sesuaikan dengan data berikut.
Pertamax Plus (Oktan 95) = Untuk kompresi mesin dengan perbandingan 10:1 – 11:1
Pertamax (Oktan 92) = Untuk kompresi mesin dengan perbandingan 9:1 – 10:1
Premium (Oktan 82)
= Untuk kompresi mesin dengan perbandingan7:1 – 9:1





 


Artikel yang berkaitan



1 komentar:

Sloty Casino, Offers, and Bonuses - Mapyro
Mapyro is a free online 순천 출장샵 casino and casino located 안산 출장마사지 in the Shuffle Floor 논산 출장샵 area 경상남도 출장마사지 of Shuffle Floor and is operated by the 보령 출장마사지 Shuffle Floor.

Posting Komentar