Loading

Sabtu, 02 April 2011

Heat Treatment

Sejak zaman dahulu kala pandai besi mengetahui bahwa sifat bahan dapat dirubah melalui pemanasan yang disusul dengan pendinginan, mereka mengenal berbagai proses perlakuan panas meski tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dalam logam itu sendiri.

Ilmu dan Teknologi Bahan telah tumbuh dan berkembang menjadi satu bidang tersendiri selama 50 tahun terakhir ini.
Pengembangan ini berintikan temuan tertentu yaitu konsep bahwa sifat dan kelakuan bahan berhubungan erat dengan struktur internal dari bahan tersebut.
Hasilnya agar sifat dapat diubah-ubah harus diadakan perubahan yang sesuai pada struktur internal bahan.
Demikian pula bila pemerosesan atau keadaan pemakaian merubah struktur, karakteristik bahan akan berubah pula.


APA ITU HEAT TREATMENT???

sebelum membahas heat treatment, Sebaiknya kita memahami dahulu sedikit tentang TEORI KERUSAKAN Berikut


TEORI KERUSAKAN


Suatu kerusakan dapat terjadi dalam 2 tingkatan, yaitu Kerusakan System dan Kerusakan Komponen.

Kerusakan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan komponen, peralatan atau konstruksi sehingga tidak mampu melaksanakan fungsinya secara memuaskan.

Suatu komponen, peralatan atau konstruksi dikatakan rusak apabila memenuhi salah satu dari tiga kondisi berikut :

1. Secara keseluruhan (total) tidak mampu lagi dioperasikan.
2. Masih mampu dioperasikan, tetapi tdk memuaskan atau tidak optimal.
3. Kondisi mencemaskan, tidak aman atau tidak dapat diandalkan lagi.

Sumber utama penyebab kerusakan, khususnya kerusakan komponen dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok besar, yaitu :

1. Kesalahan Rancangan atau Perencanaan (Design Faults).

a. Bentuk dan ukuran komponen, kondisi ini biasanya ditentukan dengan analisa tegangan atau batasan geometris.
b. Sifat yang berkaitan terhadap analisa tegangan tetapi sifat lain seperti ketahanan korosi harus juga dipertimbangkan.


2. Kesalahan Material (Material Faults).

a. Patah Ulet (Ductile Fracture), deformasi berlebih, elastis atau plastis, terkoyak atau patah geser (tearing or shear fracture).
b. Patah Rapuh (Brittle Fracture), dari cacat atau konsentrasi tegangan yang berukuran kritis.
c. Patah Lelah (Fatique Fracture, siklus pembebanan, siklus regangan, siklus thermal, korosi lelah, rolling contact fatique, fretting fatique.
d. Kerusakan Temperature Tinggi (creep, oksidasi, gravitasi, pelelehan lokal, melengkung).
e. Peningkatan tegangan yang sangat berlebihan didalam desain.
f. Statik Delayed Fracture, pertumbuhan suatu cacat di estimasi oleh kondisi lingkungan.


3. Kesalahan Proses Fabrikasi (Fabrication Faults).

a. Cacat karena komposisi yang tidak sesuai (inklusi, impuritas yang bersifat rapuh, salah material).
b. Cacat yang berasal dari pembuatan ingot dan coran (casting), seperti segregasi, porositas, inklusi bukan logam, dan lain-lain.
c. Cacat karena proses pengerjaan (deformasi plastis lokal yang berlebihan, Delaminasi, Laps, Seams, Shatter Cracks, Hot Short Split).
d. Iregulitas dan kesalahan karena kesalahan permesinan, penggerindaan atau Stapping.
e. Kerusakan karena pengelasan (porositas, retak, tegangan sisa, undercut, lack of penetratio).
f. Abnormalitas karena perlakuan panas (dekaburisasi, pertumbuhan butiran austenit sisa berlebih, Over Heating, burning, quench-cracking).
g. Cacat karena pengerasan permukaan.
h. Perakitan kurang hati-hati (Komponen saling tidak cocok, material pengotor, tegangan sisa, komponen cacat atau karena terkelupas).


4. Kesalahan Operasional (Service Faults).

a. Beban berlebih atau kondisi pembebanan tidak terduga.
b. Aus.
c. Korosi (korosi tegangan, serangan kimiawi, korosi lelah, gravitasi, kontaminasi karena atsmosfir.
d. Pemeliharaan atau perbaikan yang tidak atau kurang memadai.
e. Kondisi yang tiba-tiba berubah (temperatur operasi tidak normal, vibrasi berlebihan, benturan tiba-tiba atau tidak terduga, thermal shock).

JADI APA MAKSUD DARI PENGENALAN TENTANG
TEORI KERUSAKAN TADI

Untuk meminimalkan potensi kerusakan yang bakal terjadi dari suatu bahan diperlukan suatu proses perlakuan panas guna menambah / meningkatkan daya teknik dari bahan tersebut,
Proses itu disebut dengan : HEAT TREATMENT

Heat treatment adalah Proses memanaskan dan mendinginkan suatu bahan untuk mendapatkan perubahan fasa (struktur) guna meningkatkan kemampuan bahan tersebut sehingga bertambah daya guna teknik dari bahan tersebut.


Tujuan dari HEAT TREATMENT adalah :

Untuk mencapai struktur dan sifat mekanis yang dikehendaki dari bahan tersebut, seperti :

1. Mengeraskan
2. Melunakan
3. Menghilangkan tegangan sisa
4. Menaikan ketangguhan
dll



Artikel yang berkaitan



1 komentar:

Posting Komentar